Masamba_Mahasiswa KKN-PPM Kebencanaan Posko 3 Gelar Sosialisasi Penanggulangan Kebencanaan, pada tanggal 13 Oktober 2020 di AULA Desa Waelawi, yang dibuka secara langsung oleh Kepala Desa Waelawi bapak Ir. Tasran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Perangkat Desa, mulai dari kepala Desa, Kepala Dusun, Penggerak PKK, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda serta masyarakat umum.
Kepala Desa Waelawi Ir. Tasran mengucapkan terima kasih kepada Mahasiswa KKN-PPM UM Palopo yang sudah memfasilitasi kegiatan ini.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Luwu Utara. Irwan ST., M.Si, dalam penyampaian materinya mengatakan, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik dari faktor alam atau non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia.dikatakannya, penanggulangan resiko bencana upaya untuk melindungi penghidupan dan aset individu dan masyarakat dari dampak bencana.
Lanjut Perlibatan seluruh pemangku kepentingan melakukan penanggulangan resiko bencana sesuai siklus bencanabencana, melakukan manajemen resiko bencana .
![](https://umpalopo.ac.id/wp-content/uploads/2020/10/WhatsApp-Image-2020-10-13-at-21.44.39-1024x576.jpeg)
Dilain kesempatan Ir. Tasran selaku kepala desa Waelawi saat ditemui usai kegiatan berharap besar bagi pemerintah Kabupaten Luwu Utara sedikit lebih banyak perhatian terhadap masyarakat terutama masyarakat yang berada di bantaran sungai agar diberi edukasi, pandangan tata cara penanggulangan bencana, agar supaya terhindar dari hal-hal yang selama ini yang menjadi momok dikalangan masyarakat. Khususnya di desa Waelawi ini karena setiap tahunnya Desa Waelawi ini terjadi bencana banjir. Olehnya itu perlunya normalisasi sungai khususnya Sungai Rongkong.
“Harapan kami agar pemerintah Kab. Luwu Utara dapat memberikan perhatian lebih kepada masyarakat yang berada di hilir sungai. Selama ini kami hidup dalam bayang-bayang bencana banjir yang setiap saat bisa datang. Olehnya edukasi dan tata cara dalam menghadapi bencana sangat kami butuhkan.” Tutupnya.